Semangat Jalani Puasa Ramadan dengan Sajian KRAFT Crolette
Mendampingi anak-anak menjalankan ibadah puasa Ramadan pertamanya jadi tantangan tersendiri ya, Bun. Tahun ini, Tazka (7 Tahun) bakal puasa hingga waktu Maghrib. Agar ia semangat jalani puasa Ramadan, saya menyiapkan menu favoritnya di rumah, salah satunya yang berbahan dasar telur dan keju. Ada sajian unik dan kreatif yang baru-baru ini ingin saya re-cook, yaitu Kraft Crollette. Simak yuk, bagaimana cerita dan kiat menjadikan momen Ramadan kali ini jadi menyenangkan dan tak terlupakan bagi anak-anak.
Persiapan Mendampingi Anak-Anak Puasa Penuh Hingga Maghrib.
1. Kenali Kebutuhan Kalori & Nutrisi Anak Selama Puasa.
Selain persiapan mental dan pengetahuan tentang puasa Ramadan yang perlu kita jelaskan kepada anak-anak, sebagai orangtua kita juga harus mengetahui kebutuhan kalori dan nutrisi anak-anak setiap harinya.
Untuk Tazka yang berusia 7 tahun, kalori per hari yang dibutuhkannya adalah 1850 Kkal.
Kebutuhan kalori ini lebih besar dibandingkan anak perempuan karena tubuh laki-laki umumnya memiliki postur yang lebih tinggi juga memiliki massa otot yang lebih banyak dibanding anak perempuan.
Oleh karena itu, agar tetap optimal beraktivitas dalam kesehariannya anak laki-laki memerlukan lebih banyak energi atau asupan kalori.
Pada saat berpuasa, jumlah asupan kalori yang dibutuhkan anak tidak berkurang ya, Bun. Di sinilah kita sebagai orangtua perlu pintar-pintar membagi porsi dan asupan kalorinya dalam dua jadwal makan, yaitu saat sahur dan berbuka puasa.
Asupan kalori dan nutrisi yang tepat dan berkualitas membuat anak-anak tetap aktif dan tidak mudah lelah saat sedang berpuasa.
Selain memperhatikan kalori yang masuk, kita juga perlu memperhatikan kebutuhan nutrisinya.
Caranya dengan memberikan variasi menu makanan kepada anak-anak setiap harinya. Usahakan dalam satu porsi sekali makan terdapat cukup karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan, dan juga lemak sehat.
2. Perhatikan Kebutuhan Asupan Cairan.
Salah satu yang sering dikeluhkan anak-anak ketika berpuasa adalah rasa haus yang tak tertahankan. Hal tersebut bisa saja terjadi karena pada saat berbuka dan sahur anak-anak tidak mendapatkan asupan cairan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Anak-anak dengan usia 6-7 tahun dengan berat badan rata-rata sekitar 30 kilogram, membutuhkan asupan cairan hingga 2 liter per hari.
Jika anak-anak kesulitan untuk mengonsumsi dua liter air putih setiap harinya, variasikan asupan cairan dalam bentuk lain, misalnya jus buah-buahan, sup, kuah dalam masakan, atau susu.
3. Perhatikan Asupan Vitamin Hariannya.
Berpuasa di masa pandemi seperti saat ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak.
Selain kebutuhan kalori dan nutrisinya harus tercukupi sehingga sistem kekebalan tubuhnya terjaga, kita juga harus memerhatikan asupan vitaminnya.
Salah satu vitamin yang cukup penting dan berperan untuk menjaga kekebalan tubuh agar tetap terjaga adalah Vitamin D.
Sumber Vitamin D memang banyak didapatkan dari sinar matahari pagi, namun terkadang pada saat berpuasa anak-anak enggan untuk banyak beraktivitas di luar.
Untuk mengatasi hal tersebut, kita perlu mempersiapkan asupan makanan yang juga mengandung cukup Vitamin D.
Siapkan Sajian Istimewa Karena Momen Bahagia Anak Dimulai Dari Perutnya.
Bulan Ramadan sering membangkitkan kenangan akan rumah dan hidangan yang disajikannya. Tanpa sadar ketika sudah memiliki rumah tangga sendiri, kita sering membawa tradisi masakan rumah atau masakan khas kampung halaman sebagai menu andalan atau menu wajib saat bulan Ramadan. Kenangan yang tak pernah terhapus dari ingatan : aroma masakan yang menguar di dapur, lezatnya masakan rumah, dan kebersamaan saat menyantapnya.
Terinspirasi dengan pengalaman tersebut, selama bulan Ramadan ini, saya pun ingin menyajikan hidangan yang kelak akan dikenang oleh anak-anak.
Ramadan menjadi salah satu momen yang tepat untuk menciptakan kenangan tak terlupakan bagi anak-anak. Salah satunya karena ada momen berbuka puasa yang selalu ditunggu-tunggu, dan juga momen sahur yang dilakukan dengan penuh kebersamaan bersama keluarga.
Ramadan adalah saat yang tepat untuk menyajikan hidangan spesial bagi anak-anak karena menyantap hidangan rumah adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu mereka ketika sedang berpuasa.
Definisi spesial untuk setiap rumah tentu tidak sama, dan juga tidak selalu identik dengan masakan mewah serta dengan jumlah yang banyak.
Kenangan pribadi saya tentang masakan rumah justru yang simpel dan sederhana, salah satunya nasi goreng cikur buatan ayah saya, yang kelezatannya tidak akan tergantikan dengan nasi goreng buatan resto mana pun.
Kiat lain agar anak-anak bersemangat menjalani puasa Ramadan adalah dengan mengajak mereka untuk bersama-sama menyusun menu mingguan berbuka dan sahur.
Pada saat menyusun menu, kita bisa menanyakan kepada mereka makanan atau minuman apa saja yang ingin disajikan pada saat berbuka dan sahur.
Aktivitas ini membuat anak-anak merasa terlibat dalam proses berbuka dan sahur sehingga menjalani puasanya tidak terasa berat dan ada aktivitas yang dinantikan.
Memfasilitasi apa yang diinginkan dan disukai anak-anak juga dapat memberikan kita ide untuk mengolah makanan dengan cara yang mereka sukai, namun tetap tercukupi secara kalori dan nutrisinya.
Tazka sendiri ternyata memiliki beberapa bahan pangan favorit, misalnya saja hidangan berbahan pasta, telur, keju, dan beberapa jenis sayuran.
Setelah saya sesuaikan dengan rencana belanja dan masak mingguan, ternyata bahan favorit yang disebutkan Tazka tersebut juga sering hadir dalam menu sehari-hari, bahan masakan itu adalah telur.
Telur termasuk salah satu sumber protein yang selalu tersedia di rumah karena mudah didapatkan dan terjangkau.
Telur sendiri sering menjadi bahan pangan berprotein hewani yang sering menjadi andalan karena cara pengolahannya relatif mudah, praktis, dan bisa divariasikan dengan aneka bahan pangan lainnya.
Kandungan gizinya pun cukup lengkap. Bagian putih telurnya merupakan sumber protein, vitamin B2, B6, B12, dan selenium. Sementara bagian kuning telurnya mengandung lemak, kalori, kolesterol, dan beberapa jenis mineral.
Kreasi masakan berbahan dasar telur sangat jarang ditolak oleh anak-anak karena rasanya yang lezat.
Agar tidak bosan, kita sebagai orangtua yang harus lebih kreatif mengkreasikan dan mengombinasikan dengan bahan masakan lainnya agar dalam satu porsi hidangan berbahan telur asupan gizinya seimbang.
Tazka sendiri termasuk penyuka telur, dimasak dengan cara apapun pasti suka, apalagi jika dikombinasikan dengan keju, tambah semangat menyantapnya. Keduanya adalah salah satu dari beberapa bahan makanan kesukaannya.
Aroma telur saat didadar atau diceplok dengan sedikit mentega memang menggoda sih, apalagi kalau diberi taburan keju parut, makanya anak-anak sangat mudah jatuh hati dengan menu sederhana ini.
Agar kandungan nutrisinya makin lengkap dan asupan kalorinya sesuai dengan kebutuhan anak-anak, kita bisa mengkreasikan bahan pangan telur ini dengan bahan pangan lainnya.
Kali ini, saya ingin membuat hidangan berbahan telur yang lebih spesial dengan menambahkan keju cheddar dalam hidangan tersebut, nama hidangan itu adalah Kraft Crollete.
Penambahan keju cheddar ini sudah terbukti membuat rasa masakan makin lezat. Misalnya saja saat saya membuat hidangan spaghetti maka pasti akan saya berikan taburan parutan keju cheddar agar rasanya makin lezat. Keju cheddar membuat rasa saus bolognese pada spaghetti terasa lebih intens. Dalam beberapa masakan, penambahan keju cheddar makin mempertajam rasa masakan.
Keju cheddar menjadi pilihan saya karena merupakan salah satu bahan makanan yang disukai Tazka. Produk turunan susu tersebut juga terbukti dapat melengkapi nutrisi harian saat berbuka dan sahur.
Keju yang saya pilih adalah Kraft Cheddar.
Keju KRAFT Cheddar Menjadi Pilihan Saya.
Ada beberapa alasan mengapa saya memilih keju cheddar dari Kraft, salah satunya karena saya membaca kandungan yang tertera pada label pangan di kemasannya.
Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk, saya selalu membiasakan untuk membaca lebih dahulu label pangannya.
Cara ini saya lakukan agar saya bisa memilih produk keju cheddar yang komposisi bahannya tepat dan berkualitas karena tidak semua produk keju cheddar di pasaran berbahan utama keju cheddar.
Darimana kita bisa mengetahui apakah produk keju cheddar yang kita pilih sudah sesuai dengan kriteria keju cheddar asli?
Caranya dengan melihat urutan komposisi atau kandungan bahannya pada label pangannya.
KRAFT Cheddar berbahan baku keju cheddar pada urutan pertama. Pada label pangan, urutan penulisan bahan baku menggambarkan seberapa banyak komposisi yang digunakan dalam produk tersebut. Apabila ada di urutan pertama maka bisa dipastikan bahwa itulah bahan utama yang digunakan.
Pada KRAFT Cheddar, keju cheddar berada di urutan pertama, yang artinya bahan utama produk ini adalah keju asli, bukan air atau tepung.
2. Kandungan nutrisinya asli.
Selanjutnya yang perlu kita cek sebelum memutuskan membeli sebuah produk adalah melihat angka kecukupan gizi dan nutrisi yang tertera dalam kemasan.
Pencantuman label pada produk pangan olahan diatur dalam Peraturan Badan POM No. 31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk pangan yang dikemas, sebelum membeli dan atau mengonsumsi pangan.
Jangan lupa cek angka kecukupan gizi persajian ya, Bun. |
Jika kita membeli produk yang tepat maka kita juga bisa memberikan nutrisi yang tepat yang dibutuhkan anak-anak.
Coba bayangkan, ketika kita ingin anak-anak mendapatkan asupan kalsium, vitamin D, dan protein dari keju cheddar, namun kita salah membeli keju karena tidak memerhatikan komposisi bahannya, maka tujuan memberikan nutrisi kepada anak-anak pun jadi tidak tercapai.
Untuk itu kita harus lebih pintar dalam memilih keju cheddar, perhatikan komposisi bahan yang ada pada label pangannya agar kita bisa memastikan kandungan gizi yang optimal dalam proses tumbuh kembang anak-anak. Pastikan yang kita pilih memang #KejuAsliCheck.
Perhatikan Komposisi Bahan Yang Ada di Label Pangan untuk tahu bahan utamanya. |
Sebelum membuat sebuah hidangan yang lezat, pastikan bahan yang dipilih memang berkualitas dan bergizi.
Masakan spesial buatan kita bukan hanya harus enak, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi harian anak-anak.
3. Memiliki rasa gurih lezat (umami) yang disukai anak-anak.
Alasan lain mengapa KRAFT Cheddar menjadi pilihan saya karena keju cheddar termasuk bahan pangan umami yang membuat masakan semakin lezat dan disukai anak-anak.
Kata 'umami' berasal dari bahasa Jepang, yang artinya "rasa gurih yang menyenangkan" yang dirasakan oleh lidah.
Komponen umami biasanya ditemukan pada makanan yang tinggi protein.
Rasa umami ini bisa membangkitkan selera makan anak-anak, terutama di saat anak-anak malas makan, misalnya pada waktu makan sahur.
Menyajikan masakan dengan bahan pangan umami membuat kuncup lidah terstimulasi, anak-anak merasakan ada ledakan rasa yang membuatnya tidak lagi mengantuk saat menyantap hidangan sahur.
Jika keju cheddar yang kita gunakan bukan keju asli maka rasa umami ini tidak akan muncul dan tidak akan membuat anak nafsu makan. Jadi pastikan keju yang kita pakai KRAFT Cheddar ya, Bun.
4. Mengandung Calcimilk: vitamin D dan kalsium, serta protein yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan anak.
Selain karena rasanya yang umami, Kraft Cheddar juga diketahui membawa banyak manfaat untuk tubuh, mulai dari vitamin D, kalsium hingga protein.
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang cukup penting di masa-masa pandemi seperti saat ini. Asupan vitamin D yang cukup mampu mengurangi risiko seseorang untuk terinfeksi virus Corona.
Anak-anak yang sedang berpuasa di masa pandemi ini harus tercukupi kebutuhan vitamin D-nya agar kekebalan tubuh anak optimal dan tidak rentan terhadap infeksi virus.
Vitamin D juga berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Kandungan keju asli dalam Kraft Cheddar mengandung vitamin D dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang anak.
Tak hanya vitamin D, Kraft Cheddar juga mengandung kalsium yang juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang.
Kandungan protein dalam Kraft Cheddar juga bisa berperan sebagai sumber energi yang tinggi kalori sehingga anak-anak tetap bisa aktif bergerak dan tidak mudah merasa lelah saat berpuasa.
5. Dalam jumlah yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan anak.
Keju cheddar merupakan salah satu jenis makanan yang diolah dengan cara fermentasi. Cara pengolahan ini membuat keju mengandung bakteri probiotik yang diketahui baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.
6. Sumber protein yang mudah diolah dan terjangkau.
Secara pengolahan, KRAFT Cheddar memiliki tekstur lembut, namun tidak mudah meleleh saat dimasak bersama makanan lain. Anak-anak tetap bisa merasakan tekstur keju yang menambah variasi, tekstur, dan pengalaman makan yang menyenangkan.
Resep KRAFT Crollete Kesukaan Tazka
Bahan : Dua Butir Telur, 30 ml susu UHT, 1 kemasan parutan keju asli Kraft Cheddar Mini 30 gr.
Cara Membuat : Pecahkan telur, campur telur, susu UHT, lada, garam, aduk hingga rata.
Masukkan sedikit minyak pada teflon, adonan telur yang telah diaduk, dan taburkan Kraft Cheddar parut di atas omlette.
Lipat omlette dan letakkan sementara di wadah terpisah.
Untuk membuat crown, taburkan parutan keju Kraft Cheddar di atas teflon, letakkan omelette dan tutup pan teflon, biarkan hingga dua menit.
Angkat dengan spatula dan diamkan sebentar hingga keju sedikit keras. Letakkan di atas piring dengan posisi keju di atas kemudian sajikan.
Mudah kan, Bun. Ini hasilnya :
Saya menyajikan Kraft Crolette ini sebagai menu sahur untuk Tazka. Sebagai pelengkap saya tambahkan salad kentang kukus dengan saus mayones, dan tumis brokoli wortel.
Tampilan Kraft Crolette yang unik membuat hidangan jadi istimewa dan Tazka bersemangat menyantap hidangan sahurnya.
KRAFT Crolette merupakan menu simpel yang sangat mudah dibuat, namun tetap bernutrisi. Ini karena menggabungkan dua bahan pangan yang sama-sama mudah diolah dan memiliki kandungan gizi yang baik, yaitu telur dan keju.
Cara membuatnya pun sangatlah praktis sehingga ketika ingin menarik perhatian anak untuk semangat makan di kala sahur, KRAFT Crolette ini langsung bisa mengugah selera karena tampilannya yang unik.
Sensasi umami yang didapatkan dari gabungan telur dan keju membangkitkan selera anak-anak saat berbuka dan sahur. Mereka menyantap makan dengan lahap dan bersemangat.
Karena keju cheddar yang digunakannya pun asli, kandungan protein, kalsium,dan vitamin D-nya pun terjamin, sehingga Kraft Crollete juga bisa mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi harian anak sehingga mereka lebih kuat menjalani puasa penuh.
Selain sajian masakan yang menarik, kebersamaan saat memakan sajian berbuka dan sahur juga membuat sebuah momen makan terasa menyenangkan dan tak terlupakan bagi anak-anak.
Ingatan tentang rasa makanan yang lezat akan semakin terkenang karena kita membersamai mereka.
Yuk Bun, cobain recook resep KRAFT Crollete, jangan lupa gunakan Kraft Cheddar agar berhasil membentuk crown yang sempurna. Setelah itu, lihat bagaimana reaksi anak-anak ketika menikmati kreasi unik dan lezat buatan kita ya, Bun.
Rekam dalam ingatan kita reaksi mereka itu, dan jadikan sumber semangat untuk selalu menyiapkan hidangan terbaik untuk mereka.
Selamat mencoba.
No comments