The Power of Media Sosial : pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan. Hampir dua tahun menjalani masa pandemi, kita semua dihadapkan pada cukup banyak perubahan dalam hidup. Penggunaan teknologi internet yang masif, perubahan perilaku masyarakat, hingga hilangnya beberapa jenis pekerjaan, baik karena dampak pengurangan karyawan, maupun karena pekerjaan-pekerjaan tertentu mulai digantikan oleh teknologi internet. Ada baiknya, kita mulai bersiap-siap dengan skill baru agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman.
Apa yang akan terjadi di masa depan? Saat ini, mulai terjadi yang namanya disrupsi teknologi pada pekerjaan manusia. Coba kita cermati, lima sampai sepuluh tahun lalu, kita mungkin masih membaca koran untuk mencari informasi, namun kini bisa dibilang hampir sebagian besar dari kita sudah beralih menggunakan media sosial untuk dapat mengakses informasi.
Jika melihat satu ranah saja, yaitu ranah komunikasi massa, maka kita bisa melihat adanya pergeseran. Jika orang-orang tak lagi membaca koran, maka jumlah cetak fisik koran pun akan berkurang, tentunya ini memengaruhi jumlah pekerja di sektor terkait.
Otomatis, keahlian seseorang, misalnya dalam membuat layout tulisan di koran harus diperkaya dengan orang lain yang memiliki keahlian dalam membuat desain sebuah website, misalnya tampilan UI dan UX.
Ini baru satu sektor perubahan saja, coba cermati pergeseran lain. Bagaimana beberapa toko-toko retail pakaian kini memilih untuk menutup gerainya dikarenakan orang-orang mulai memilih untuk berbelanja secara online.
Pembukaan e-commerce maupun menjamurnya marketplace membuat pekerja dengan keahlian konvensional harus mulai bisa menguasai beberapa soft skill terkait berjualan secara online.
Kondisi disrupsi inilah yang kemudian memengaruhi berbagai bidang pekerjaan yang di masa mendatang. Di masa-masa ini, tidak pelak lagi kita harus mau meluangkan waktu untuk mengasah kemampuan, baik hard skill maupun soft skill. Kita juga harus bisa membaca perubahan dan perlu berpikir lebih visioner.
World Economic Forum (WEF) sendiri telah meluncurkan sebuah laporan mengenai prediksi pekerjaan apa saja yang akan banyak dicari di tahun 2025.
Apalagi dengan situasi pandemi Covid-19 yang mempercepat adopsi teknologi di berbagai bidang. Hampir sebagian besar ranah kehidupan kita telah mengalami perpindahan ke ranah digital.
Menurut laporan World Economic Forum, sekitar 84 persen bisnis berencana untuk mempercepat digitalisasi dalam proses kerja dan penggunaan alat digital, seperti konferensi video. Sementara itu, setengah dari bisnis yang disurvei berencana untuk mempercepat otomatisasi tugas, begitu juga dengan adopsi teknologi di beberapa bidang seperti penggunaan robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan semakin meningkat.
Kondisi tersebut tentunya membuat beberapa pekerjaan yang saat ini masih ada pelan-pelan bisa tergantikan oleh sistem atau bahkan oleh robot dengan kecerdasan buatan.
Misalnya saja beberapa pekerjaan seperti data entri, akunting dan payroll yang diperkirakan akan digantikan oleh AI (kecerdasan buatan) dan Machine Learning Specialist, dan lain sebagainya.
Meski ada beberapa pekerjaan yang digantikan oleh teknologi, namun ada juga beberapa pekerjaan baru yang muncul di era media sosial ini.
Misalnya saja, saat ini sudah ada orang yang memiliki peran sebagai Social Media Strategist atau Social Media Manager. Di era di mana pemasaran digital menjadi semakin penting, posisi keduanya sangat dibutuhkan agar dapat membantu perusahaan atau sebuah brand mengelola aset media sosialnya.
Itu baru beberapa contoh pekerjaan yang sudah sekitar lima tahun ke belakang ini digeluti. Masih ada lagi beberapa pekerjaan baru di era media sosial ini. Menurut laporan Future of Jobs Survey 2020 oleh World Economic Forum, ada beberapa pekerjaan yang prospeknya cukup menjanjikan di masa depan, misalnya :
1. Data analyst dan data scientist
2. Artificial intelligence (AI) and machine learning specialist
3. Big Data Specialist
4. Digital marketing and strategy specialist
5. Process automation specialist
6. Business development professionals
7. Digital transformation specialist
8. Information security analyst
9. Software and application developer
10. Internet of things specialist.
Hampir sebagian besar pekerjaan di atas memerlukan keterampilan atau soft skill terkait kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terutama dari sektor jasa, beberapa pekerjaan yang saat ini sudah ada, seperti marketing (pemasaran), sales (penjualan), dan content production (produksi konten) juga harus semakin bisa mengasah soft skill-nya agar terus bisa mengikuti perubahan zaman.
Era media sosial juga memudahkan banyak orang untuk belajar berbagai soft skill, salah satu media sosial yang pintar menangkap peluang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konten informatif adalah Indozone. Tampilan visualnya berupa gambar, foto dan infografis menjadi daya tarik tersendiri bagi audiens.
Indozone menjadi salah satu akun media sosial paling informatif dan memiliki 4,3 juta pengikut di akun Instagram. Indozone memiliki 17 akun media sosial Instagram, bahkan beberapa akun Instagram Indozone sudah resmi mendapat centang biru atau terverifikasi oleh Instagram.
Hanya dengan menyimak konten-konten dari media sosial Indozone saja seseorang bisa membaca tren apa yang sedang berlangsung. Tren ini juga bisa dicermati dengan baik bisa membuka berbagai inspirasi untuk belajar dan mengasah soft skill seseorang.
Ya, di era digital ini, belajar dan mencari inspirasi pun bisa dilakukan dari media sosial. Karenanya penting untuk mengikuti media sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan apa yang kita cita-citakan di masa depan.
No comments