Pengalaman Melakukan Perawatan Dan Pengisian Saluran Akar Pada Gigi Berlubang
Akhirnya setelah lebih dari setahun nggak melakukan perawatan gigi, saya memberanikan diri untuk melakukan perawatan gigi. Tepatnya bukan perawatan sih, tapi pengobatan gigi. Biasanya setahun sekali, saya rutin melakukan scaling, atau check up kondisi gigi, tapi tahun 2020 kemarin lantaran pandemi, saya jadi ragu untuk ke dokter gigi. Padahal beberapa kali sempat ada gejala nggak nyaman di beberapa titik di area gusi dan gigi. Tahun ini jadi harus melakukan perawatan dan pengisian saluran akar gigi karena giginya berlubang. Gimana ceritanya, simak yuk.
Tahun 2019, dikarenakan hamil dan menyusui, seingat saya nggak banyak melakukan perawatan gigi. Biasanya pas lagi hamil, dokter lebih menyarankan melakukan tindakan, yang aman dilakukan itu di trimester kedua kehamilan. Nah, saya sempat dua kali ke dokter karena merasa gusi bengkak dan gigi sakit, tapi saat diperiksa nggak ada gigi yang bolong, alias hanya karena bawaan kehamilan saja.
Kemudian di tahun 2020 kemarin sempat merasakan gusi atas bagian belakang kurang nyaman. Tapi rasa nggak nyamannya timbul tenggelam, sih. Kadang sakit, kadang nggak. Jadi sepanjang 2020 itu saya abaikan saja rasa nggak nyamannya karena belum berani ke dokter gigi lantaran masa pandemi.
Baru kemudian di bulan Maret 2021 kemarin mulai terasa ada area-area gigi yang bermasalah kalau dipakai mengunyah. Gigi nggak nyaman saat kena air dingin, dan rasanya sangat ngilu. Begitu juga ketika kena makanan manis, rasanya nyeri maknyes gitu. Saya mikirnya, paling gusi sensitif nih atau syaraf giginya memang lagi sensitif.
Jadi saya mencoba untuk lebih hati-hati saat makan dan minum. Bagian yang sakit itu, jarang saya pakai ngunyah juga biar nggak kambuh sakitnya. Karena masih ragu untuk ke dokter, saya memilih melakukan perawatan gigi di rumah. Sering kumur-kumur pake cairan penyegar, pakai dental floss, dan rajin sikat gigi.
Saya juga sudah mengganti pasta gigi sejak hamil karena menghindari kandungan fluoride dalam pasta gigi. Penggunaan pasta gigi homemade ini sepertinya cukup tokcer untuk membersihkan plak-plak, hingga suatu hari saya merasa ada kayak plak yang lepas dari gigi geraham belakang bagian atas.
Sejak itu, area tersebut jadi kerasa sensitif banget. Saya jadi males ngunyah di area gigi kanan karena tiap habis makan pasti terasa sakit.
Kalau pas menyikat gigi, rasanya nggak menemukan ada area yang berlubang sih. Tapi kemudian, suatu hari bagian gusi di area gigi tersebut bengkak dan nyeri. Selain sakit di area gigi, juga berefek ke sakit kepala. Saya pun akhirnya memberanikan untuk memeriksakannya ke dokter gigi.
Pengalaman Melakukan Perawatan Dan Pengisian Saluran Akar Pada Gigi Berlubang
Benar saja, ternyata di area gigi kanan atas dan bawah ada gigi yang berlubang dan rasa sakitnya muncul karena terjadi infeksi di gusi yang berdampak pada akar gigi. Tentu tindakan yang harus dilakukan bukan sekadar mengobati rasa nyerinya saja, tetapi juga harus melakukan penambalan di bagian gigi yang berlubang tersebut dan merawat akar giginya.
Pada kunjungan pertama, dikarenakan ada pembengkakkan di area gusi, dokter tidak langsung melakukan tindakan penambalan gigi, tetapi merawat terlebih dahulu gigi yang sakit tersebut.
Area gigi yang berlubang dibersihkan kemudian disemprot. Dilanjutkan dengan pemberian obat dan penambalan sementara. Dokter juga meresepkan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit serta bengkak. Saya harus kontrol kembali minggu depannya, untuk proses penambalan dan perawatan gigi.
Saat kembali kontrol, ternyata gigi bagian bawah saya, selain harus ditambal karena berlubang juga harus dilakukan perawatan akar gigi dan dilakukan juga pengisian saluran akar gigi.
Halo,itu perawatannya cuma 2x dateng ya?
ReplyDeleteYg mulai PSA cuma sekali sudah selesai?