Tips Menanamkan Nilai-Nilai Kebaikan Kepada Anak
Selama masa belajar di rumah ini, makin kerasa nggak sih Bund, kalau menanamkan nilai-nilai kebaikan itu sama pentingnya dengan mengajari anak-anak pengetahuan akademis. Menurut saya, anak-anak hebat itu nggak selalu dilihat dari segi intelektualnya saja, tetapi juga dari kecerdasan emosionalnya. Anak-anak dengan kecerdasan emosional yang baik, juga lebih tangguh menghadapi situasi pandemi seperti sekarang ini. Saat belajar di rumah, mereka nggak mudah bosan, lebih kreatif, dan punya rasa empati yang baik terhadap orang lain serta lebih resilien terhadap situasi yang kurang menyenangkan. Gimana sih, caranya agar bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak sehingga bisa menunjang kecerdasan emosionalnya? Simak, tulisan selanjutnya ya, Bund.
Pengetahuan akademis memang penting dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seorang anak. Akan tetapi, kecerdasan emosional juga sangat penting di era seperti sekarang ini.
Kecerdasan emosional kelak akan menjadi bekal bagi anak-anak agar bisa melakukan interaksi dan relasi sosial yang baik dan sehat.
Salah satu cara agar kecerdasan emosional anak-anak terlatih adalah dengan banyak memberikan contoh-contoh perbuatan baik, dan nilai-nilai kebaikan universal.
Semakin sering dipaparkan dengan nilai-nilai kebaikan, baik di dalam lingkungan terkecil keluarga maupun lingkungan yang lebih luas, anak-anak dapat belajar membangun pandangan yang lebih positif terhadap dunia yang mereka tinggali.
Dengan banyak ditunjukkan nilai-nilai kebaikan, anak-anak jadi lebih mudah berempati, memiliki tujuan hidup yang tidak selalu terkait dengan materi, dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
Selain dipaparkan pada nilai-nilai kebaikan, memberi contoh secara langsung dan mengajak anak-anak berbuat baik juga memiliki efek psikologis yang positif.
Anak-anak belajar bahwa dengan melakukan kebaikan, mereka juga akan mendapatkan umpan balik yang positif, misalnya pujian atau semangat. Hal ini membuat anak merasa lebih percaya diri dan dihargai. Anak-anak juga akan menyadari bahwa berbuat baik tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga untuk dirinya sendiri.
Dengan berbuat hal-hal yang baik, anak cenderung memiliki kemampuan interaksi sosial yang lebih baik yang salah satunya membuahkan pertemanan sehat. Pertemanan sehat nantinya akan menjadi kunci bagi anak untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang secure atau merasa aman, baik secara fisik atau pun mental," jelas Psikolog Anak, Fathya Artha Utami, Mpsi pada saat acara konferensi pers virtual Bebelac dalam rangka menyambut Ramadan (25/3)
Bebelac sendiri meluncurkan kampanye 'Tunjukkan Hebatmu' untuk membantu orang tua menumbuhkan nilai-nilai kebaikan pada anak melalui kegiatan berbagi kepada puluhan ribu anak yatim di seluruh Indonesia. Kegiatan bertajuk #AnakHebatBerbagi ini dapat diikuti para orang tua serta anak sejak tanggal 1 April 2021 dan merupakan bagian dari komitmen Bebelac untuk mendukung pertumbuhan anak yang menyeluruh: sehat, pintar, dan memiliki kebaikan hati.
Bersama Bebelac, kita bisa ikut serta mengajarkan dan menularkan kepada anak-anak nilai kebaikan.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan ketika akan menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak :
1. Berikan contoh. Show don't tell.
Terkadang anak-anak di usia tertentu harus diberikan contoh kongkrit berbuat kebaikan itu seperti apa dan bagaimana. Misalnya, ajak anak untuk melihat kegiatan orang tua ketika berbagi sedekah pada orang yang membutuhkan.
2. Berikan tugas-tugas sederhana terkait kebaikan, yang bisa mereka lakukan sendiri.
Terinspirasi dari sekolah dasar di Irlandia, yang menggantikan PR mengerjakan pelajaran dengan berbuat kebaikan. Contohnya, pada hari Senin, anak-anak diminta untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Bisa dengan menelepon kakek-nenek mereka, berkunjung ke panti jompo, atau menyeberangkan lansia.
Ada juga cara-cara sederhana yang dapat orang tua lakukan dalam keseharian. Misalnya mengajak anak untuk bersyukur, bercerita tentang pentingnya membantu sesama, serta mengekspresikan kepedulian mereka terhadap orang lain maupun lingkungan.
3. Beri kesempatan kepada anak-anak untuk melakukan kebaikan versi mereka.
Membantu orang tua di rumah, membereskan mainannya sendiri, memberi makan hewan peliharaan, bisa menjadi perilaku berbuat baik versi mereka.
Menurut Psikolog Anak Fathya Artha Utami, MPsi, aktivitas sederhana namun berdampak besar tersebut, akan berkontribusi terhadap perkembangan sosial emosional anak. “Melatih empati adalah proses panjang untuk membesarkan anak yang memiliki kebaikan hati."
4. Berikan umpan balik dan penghargaan ketika anak berbuat baik.
Ketika anak-anak melakukan perbuatan baik, berikan umpan balik kepada mereka. Lakukan komunikasi dua arah.
Tetapi kita juga harus berhati-hati ketika memberikan pujian, ujar Psikolog Anak, Fathya. Jangan sampai anak-anak menganalogikan perbuatan baik dengan pujian, sehingga yang mereka harapkan adalah pujian atau agar dibilang hebat, misalnya. Ajak anak untuk lebih fokus pada apa yang mereka rasakan ketika berbagi, apakah merasa senang atau bangga.
5. Ikut sertakan anak-anak dalam kegiatan yang berkaitan dengan berbagi kebaikan.
Misalnya berdonasi, berbagi rezeki atau bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Kita juga bisa mengajak anak-anak membantu anak-anak lain yang seusianya. Hal ini agar rasa empati mereka lebih mudah terbangun.
Ketika berbagi atau berbuat kebaikan kepada yang sebaya, atau seusia, anak-anak akan belajar menempatkan diri di posisi anak-anak lainnya tersebut.
Berbagi Kepada Anak-anak Panti Asuhan Bersama Bebelac.
Salah satu permasalahan sosial yang dapat menjadi area anak untuk belajar berbuat kebaikan adalah tingginya tantangan ekonomi yang dihadapi penduduk Indonesia.
Data gabungan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak-anak di Indonesia dengan anggota keluarga lebih dari 7 orang menghadapi tantangan ekonomi.
Secara lebih umum, di 2020 BPS juga melaporkan bahwa jumlah penduduk yang menghadapi tantangan ekonomi meningkat cukup signifikan di masa pandemi yaitu 10,19% dari total penduduk di Indonesia.
Angka ini masih melampaui level yang diharapkan oleh pemerintah Indonesia yaitu di bawah 10% dari total penduduk.
Bebelac menangkap kebutuhan tersebut : “Dari jumlah anak-anak yang menghadapi tantangan ekonomi, anak yatim di panti asuhan mengalami kondisi yang paling mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, dalam nuansa bulan Ramadan, kami mencoba memberi wadah bagi orang tua untuk berdonasi dan mengajak anak hebat mereka untuk menyebarkan kebaikan bersama kami.
Dengan semakin banyak orang tua dan anak-anak yang terlibat dalam tujuan sosial ini, kami berharap lebih banyak anak Indonesia yang tercukupi kebutuhan nutrisinya dan bisa merayakan Idul Fitri dengan sehat dan ceria,” ujar VP Marketing SN Indonesia Sri Widowati dalam konferensi pers virtual Bebelac yang diselenggarakan hari ini (25/3).
Dalam kegiatan #AnakHebatBerbagi, orang tua dapat berdonasi dengan mudah di tengah kesibukan mereka, dengan membeli produk Bebelac 3, 4, dan 5 di berbagai gerai retail termasuk Indomaret.
Hasil donasi tersebut akan Bebelac salurkan kepada ribuan anak panti asuhan di berbagai daerah di Indonesia. Bantuan tersebut akan kami kemas dalam bentuk paket nutrisi yang terdiri dari produk Bebelac 4 serta makanan bernutrisi lainnya. Melalui paket tersebut diharapkan anak-anak di panti asuhan juga dapat terpenuhi kebutuhan gizinya.
Tak hanya itu, orang tua dapat melibatkan anak mereka untuk berempati kepada anak-anak di panti asuhan. Caranya dengan memberi pesan semangat dalam bentuk foto yang nantinya akan Bebelac kompilasi dan berikan bersama donasi kepada anak-anak yatim piatu. Selain itu, orang tua juga dianjurkan mengunggah pesan anak hebat mereka tersebut ke akun media sosial dengan tagar #AnakHebatBerbagi.
Dalam acara virtual konferensi pers kemarin, dihadiri juga oleh aktris dan juga seorang ibu, Syahnaz Sadiqah. Syahnaz bercerita bahwa sebagai orang tua, ia ingin sekali Zayn dan Zunaira bisa tumbuh menyeluruh, bukan cuma pintar, berani, tetapi juga punya kebaikan hati.
Syahnaz sadar bahwa untuk hal tersebut perlu memberi contoh baik dan juga melibatkan mereka dalam kegiatan yang edukatif tetapi tetap menarik.
"Kegiatan seperti #AnakHebatBerbagi ini bisa jadi wadah yang baik banget menurutku. Aku bisa berdonasi, melibatkan Zayn dan Zunay untuk kasih pesan kebaikan, dan bonusnya bisa ikutan mencukupi kebutuhan gizi anak yatim piatu di bulan Ramadan ini. Semoga banyak orang tua lain yang tergerak untuk berpartisipasi di kegiatan #AnakHebatBerbagi,” ungkap Syahnaz.
Kegiatan #AnakHebatBerbagi merupakan bagian dari kampanye Bebelac 'Tunjukkan Hebatmu.' Melalui kampanye jangka panjang ini, Bebelac bertujuan memberi wadah bagi orang tua dalam membesarkan anak yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki empati dan kebaikan hati.
Kampanye ini meliputi kegiatan untuk orang tua dan anak, talk show edukatif bersama para pakar, serta konten inspiratif yang bisa orang tua akses di bit.ly/TunjukkanHebatmu, akun Facebook, dan Instagram resmi Bebelac.
Sebelumnya, Bebelac juga telah mengundang anak-anak hebat untuk membagikan pesan terima kasih mereka kepada tenaga medis yang masih berjuang melawan COVID-19.
Sejak 24 Februari, Bebelac berhasil mengumpulkan lebih dari 1000 pesan yang diunggah ke media sosial menggunakan tagar #TerimaKasihPahlawanHebatku.
Pesan yang terpilih telah dikompilasi menjadi sebuah video musik dengan lantunan lagu dari Isyana Sarasvati yang menutup acara konferensi pers secara online tersebut.
No comments