Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Menggunakan Software HRD
Sudah cukup lama nih, saya nggak menulis atau membahas dunia HRD di blog. Sekarang ini dunia HRD perkembangannya sudah cukup pesat dan nggak lagi berkutat pada sistem yang konvensional atau tradisional. Sistem yang melibatkan teknologi sudah banyak digunakan, bahkan saat ini, bukan cuma sistem payroll saja yang bisa dijalankan dalam sistem aplikasi, tetapi ada juga software yang digunakan untuk mendesain pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
Perkembangan teknologi tentunya memiliki pengaruh positif bagi fungsi manajemen HR dan organisasi secara keseluruhan. Beberapa aktivitas human resources menjadi lebih efisien dan fleksibel ketika teknologi dilibatkan di dalamnya. Salah satunya ketika fokusnya adalah kompetensi karyawan.
Kompetensi karyawan berperan besar dalam peningkatan produktivitas dan kinerja karyawan. Maka, sudah sewajarnya jika perusahaan selalu membutuhkan kompetensi baru dari karyawan agar mampu bersaing dengan kompetitor.
Salah satu cara yang dapat dipakai HRD untuk meningkatkan kompetensi karyawan yakni melalui program pelatihan dan pengembangan karyawan melalui software HRD.
Mungkin banyak yang bertanya, mengapa perusahaan tidak melakukan rekrutmen jika membutuhkan kompetensi baru?
Perlu dipahami bahwa rekrutmen bukanlah hal yang mudah dan mudah.
Perusahaan harus mengeluarkan biaya dan waktu untuk mendapatkan karyawan baru yang belum tentu cocok dengan budaya atau lingkungan kerja perusahaan.
Alih-alih melakukan rekrutmen, perusahaan bisa mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan kepada karyawan lama yang sudah jelas terbukti cocok dengan budaya kerja perusahaan. Sehingga perusahaan tidak perlu mengadakan orientasi atau pengarahan dari nol untuk karyawan baru serta tidak perlu menunggu waktu untuk adaptasi karyawan baru.
Bagaimana Cara Merancang Program Pelatihan dan Pengembangan?
Sebenarnya tidak ada cara khusus dalam perancangan pelatihan dan pengembnagan karyawan. Namun, HRD harus memperhatikan dengan benar mengenai silabus atau kurikulum yang akan digunakan bagi karyawan.
Jadi, langkah pertama yang harus HRD lakukan adalah memahami kondisi karyawan saat ini. HRD akan melakukan penilaian kompetensi terlebih dahulu. Setelah hasil dari penilaian selesai, HRD akan melakukan analisis gap kompetensi antara kondisi kompetensi karyawan sekarang dan kompetensi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pihak perusahaan.
Baca juga: Strategi Mentoring untuk Peningkatan Kemampuan Karyawan
Berdasarkan analisis dan perbandingan tersebut, HRD selanjutnya akan menyusun program pelatihan dan pengembangan karyawan agar karyawan bisa meningkatkan kompetensi kerjanya.
HRD akan menentukan jenis pelatihan, siapa karyawan yang harus mengikuti program, kurikulum, tujuan dan apa yang harus dicapai karyawan, serta siapa yang akan melatih karyawan.
Tidak mudah bagi HRD merancang pelatihan dan pengembangan karyawan menggunakan cara manual. Kendala paling umum yang dihadapi oleh HRD adalah jumlah karyawan yang banyak dan pendokumentasian program yang tidak sistematis.
Akibatnya, HRD juga kesulitan untuk memantau hasil dari program pelatihan dan pengembangan.
Untungnya kini ada Software HRD yang dapat membantu HRD dalam menyusun program pelatihan dan pengembangan karyawan. Salah satu contohnya adalah Software HRD dari LinovHR.
Salah satu contoh tampilan Performance Review dari Software LinovHR (sumber gambar : LinovHR) |
Melalui fitur learning and development di dalamnya, Software HRD dari LinovHR mampu mewujudkan program pelatihan dan pengembangan yang efektif dan efisien.
Setelah mengadakan pelatihan dan pengembangan, HRD wajib memantau hasilnya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memahami apakah program yang telah diadakan cukup berguna dan bermanfaat atau tidak.
Selain itu, pemantauan hasil pelatihan dan pengembangan turut membantu HRD dalam mengevaluasi serta meningkatkan kualitas program-program berikutnya agar kompetensi karyawan tetap berkembang dari waktu ke waktu.
No comments