Bulan-Bulan Baik Untuk Berubah Menjadi Lebih Baik
Berubah menjadi lebih baik selalu membutuhkan momentum. Saya pernah menulis tentang Seminar Bisnis Yang Bikin Nangis, inti tulisannya hampir senada sih. Di situ saya cerita tentang salah satu motivator hidup, yang kini sudah almarhum, yang berkata : orang kalau sudah merasa baik, penuh, biasanya dia kurang ada peningkatan dalam hidupnya. Merasa sudah puas, merasa sudah penuh, egonya besar hingga sulit belajar lagi, sulit menunduk lagi. Manusia erat dengan perubahan, dan selalu diharapkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetapi terkadang kita butuh momentum untuk itu. Berikut adalah bulan-bulan baik yang bisa kita jadikan momentum untuk menjadi lebih baik.
Kita tidak pernah tahu akhir hidup kita akan bagaimana. Suatu siang, saya lupa kapan, melihat story seorang teman, yang kemudian saya screen shot.
Sebelum melihat story itu, saya baru saja membahas dengan seorang teman, mengenai growth mindset.
Kami hari itu, sedang membaca beberapa lembar surat lamaran kerja dan CV yang dikirim ke kantor lantaran kami sedang buka lowongan untuk desainer grafis.
Kami pun membahas begini : "Sebenernya enakan punya desainer yang udah mateng dan punya signature style, apa yang biasa aja sih? "
Kami diskusi soal, susahnya memperkerjakan desainer yang idealis dan sudah mateng.
Di dunia digital marketing, kami selalu punya pedoman, marketlah yang benar, alias kita kudu bisa menerima maunya market gimana, bukan keukeuh dengan gaya sendiri dan minta market menerima.
Mau sebagus apapun desain, kalau nggak relate sama marketnya, bakalan ga punya imbas apa-apa.
Intinya, dari brainstorming itu, kami nyimpulin bahwa nggak selalu orang dengan portfolio pas-pas-an, (dalam hal ini porto desain, atau ya, bisa diterapin di hal lain juga sih) bakal ngepas dan gitu-gitu aja sampai akhir.
Kalau ada di lingkungan dan bimbingan yang pas, tipe-tipe ngepas justru bakal tumbuh berkali-kali lipat dari yang kita pikir.
Kita harus percaya sama orang-orang yang mau bertumbuh dan nggak mengecilkan kemampuan orang lain untuk bertumbuh.
Habis ngobrol gitu, beberapa waktu lalu pas di rumah kepikiran dong, kalimat growth mindset itu.
Habis liat rame-ramean orang men-judge seorang selebgram yang lepas hijab.
Dalam hati mikir,
Jangan cuma karena selembar kain masih (diizinkan Allah) menutupi kepala lu, Ni. Terus lu bisa merasa jauh lebih baik dari Sesembak.
Sama orang lain kita mesti lebih lembut, dan berusaha menganggap mereka jauh lebih baik dari kita. Dengan begitu, kita bisa lebih sibuk memperbaiki diri ketimbang ngurusin orang.
Inget-inget juga, kita terlihat baik itu karena dijaga aibnya sama Allah SWT.
Iya emang kalo liat orang bikin salah, suka gemes kan pengin ngomongin kan. Tapi kalau kita nggak baik-baik amat, Geuslah jempe, jempling! kalau kata orang Sunda mah.
Pikiran dan diri yang bertumbuh itu harus sadar kalau kita nggak akan selamanya baik atau paling jago di suatu hal.
Dalam sisi spiritual, growth mindset bisa dibilang sama dengan berusaha istiqomah. Dan hal itu nggak mudah.
Godaan buat merasa diri udah baik dan paling bener itu bakal bikin kita terlena.
Maka, dahlah sibukkan saja dengan memperbaiki diri, dan cari momen yang pas agar setiap tahun kita ber-progress jadi lebih baik.
Setahun ada dua belas bulan. Awal tahun ada resolusi tahun baru, beberapa minggu kemudian pergantian shio juga, yang oleh beberapa orang dijadikan momentum untuk berubah dan ada harapan serta doa baru. Meski tidak merayakan, namun frekuensi energi orang-orang yang berdoa di saat itu, bisa kita manfaatkan. Tahun 2021 tahun kerbau nih, kita harus lebih banyak kerja keras, misalnya.
Di kalender Hijriah, ada momen-momen bulan istimewa yang bisa kita ambil untuk dijadikan titik awal perubahan.
Misalnya nih, tahun 2021 kita bakal bertemu bulan Rajab di tanggal 13 Februari.
Apa yang bisa kita lakukan di bulan Rajab?
Di bulan Rajab ini terjadi peristiwa penting bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.Apa yang bisa kita lakukan di bulan Sya'ban ini?
Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Istimewanya bulan ini ada di pertengahannya, yaitu biasanya disebut sebagai Nisfu Sya’ban.Berikut niat puasa Syaban:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT.”
No comments