Kuliner
Wardim Kota Lama : Nostalgia Kuliner Peranakan Di Kota Lama Semarang
"Ngedimsum yuk!" ajak Pak Suami yang belakangan lagi hobi kulineran. Frasa nge-dim sum sepertinya sudah akrab di telinga foodies, dan yang paling sering dibayangkan adalah mengonsumsi aneka camilan khas Tiongkok yang disajikan dalam keranjang kukusan kecil. Kini di Kota Lama Semarang, kita juga bisa bernostalgia dengan menu-menu khas peranakan di Wardim Kota Lama.
Dim sum dalam bahasa Kantonis artinya adalah "makanan kecil" sementara dalam bahasa Mandarin berarti "menyentuh hati"
Dim sum terdiri dari beberapa jenis makanan yang berukuran kecil. Jadi, memang nggak salah juga sih, kalau yang kita bayangkan adalah aneka makanan kecil atau camilan. Sebab di negeri asalnya, dim sum sebenarnya adalah aneka camilan yang dihidangkan sebagai teman minum teh.
Hidangan dim sum, biasanya terdiri dari beberapa jenis makanan, di antaranya bakpao, fung zau atau ceker ayam, siomay, dumpling atau pangsit goreng, hakau yang berisi udang, gyoza atau pangsit kukus, lalu ada juga bakpao mini aneka rasa, dan mantau.
Di Wardim Kota Lama sendiri, meskipun yang utama disajikan adalah dim sum, namun kita juga bisa memilih aneka hidangan lainnya yang cukup mengenyangkan dan bisa menjadi makanan utama. Misalnya, nasi goreng atau bakmi.
Dalam rangka pembukaan gerainya di area Kota Lama, tepatnya bersebelahan dengan Hotel Horison, Wardim Kota Lama menggelar promo All You Can Eat dengan harga 65/pax. Di sini pengunjung dapat menikmati aneka menu yang ditawarkan mulai dari pukul enam sore.
Lokasi Wardim Kota Lama memang berada di area hotel, akan tetapi ada akses langsung menuju ke restonya, sehingga pengunjung tidak perlu masuk terlebih dahulu ke area hotel.
Dim sum yang disajikan juga sangat beragam dengan rasa peranakan yang khas dan menggugah selera. Fung zau-nya empuk dan bumbunya meresap, bakpao pasir emasnya legit, dan lunpia ayamnya cukup berdaging meski rasanya masih cenderung asin untuk lidah Jawa.
Meski restonya tidak terlalu besar, namun terdapat dua level ruangan. Lantai bawah cukup untuk dua keluarga, sementara lantai atasnya lebih luas. Interiornya pun sederhana, namun mampu menghidupkan nuansa khas rumah makan peranakan di masa silam.
Wardim Kota Lama bisa menjadi pilihan segar wisata kulineran di area Kota Lama yang saat ini sebagian besar didominasi dengan kedai kopi dan makanan kekinian.
Ya ampun di Kota Lama Semarang ternyata ada tepat makan kayak gini.
ReplyDeleteLiat menu dan gambarnya kayaknya enak-enak.
Nanti kalau Semarang udah adem aku mau ke sini juga :)))
Cuss nanti berkabar yaa kalau main2 ke Semarang
DeleteAku nyobain pas grand opening, kebetulan dapat undangan. Rasanya mantap sekali dan harga juga terjangkau. Dan yg pasti 100% HALAL
ReplyDelete