Kisah Perjalanan
Kuliner
Lima Kuliner Tradisional Bali Ini Wajib Kamu Coba
Kalau berpergian ke suatu daerah, hal apa yang paling menarik perhatianmu selain tentu saja suasananya yang berbeda? Kalau saya, selalu penasaran dengan makanan khasnya. Ada beberapa daerah yang kulinernya cocok di lidah, dan rasanya nggak bisa dilupakan sampai sekarang. Salah satunya adalah kuliner khas Bali. Ini rekomendasi lima kuliner Bali yang wajib kamu coba.
Mencicipi Masakan Khas Bali Pertama Kali.
Waktu pertama kali berkunjung ke Bali, saya masih di tahap under estimate sama kulinernya. Pasalnya apa coba? Sejak kelas lima SD saya pernah punya pengalaman kurang menyenangkan soal makanan khas Pulau Dewata ini.
Jadi, dulu itu pas di Bandung saya punya tetangga orang Bali yang baik banget. Dia sering banget bagi-bagi hasil masakannya. Suatu saat, dia masak makanan khas Bali dan mengirim masakan itu ke rumah.
Seneng dong, saya dapat makanan gratis, hehehe. Tapi biasanya tetangga saya ini lebih sering kirim makanan manis atau camilan. Jadi, waktu giliran kirim masakan rumah yang termasuknya lauk yang kudu dimakan pakai nasi, saya agak surprise.
"Wah, apaan nih," batin saya waktu melihat bulatan-bulatan berwarna coklat. Kayaknya sih, semacam daging giling yang dibuat bola-bola, lalu diberi kuah kecoklatan. Cuma yang beda adalah di antara kuah kecoklatan itu banyaaak banget terdapat ulekan cabe hijaunya. Penasaran dong, saya endus aroma masakannya. Ternyata cabe hijau banget aromanya.
"Duh, saya kan nggak gitu suka pedes," pikir saya kala itu. Tapi nggak apalah dicoba. Saya pun mengambil nasi untuk teman makan masakan, yang saya nggak tahu namanya itu.
Kemudian tralaaa...saya terhenyak kaget waktu suapan pertama masuk ke mulut. Pedesnya luar biasa. Mau dilepeh kok, kayaknya gimana. Saya buru-buru mengambil air dan menelan 'hidup-hidup' si bola daging beserta dayang-dayang cabe hijaunya itu.
Muka langsung rasanya panas dan kuping berdenging. Sejak itu, saya kapok makan masakan yang dikirim beliau. Tapi kalau camilan yang manis-manis, nggak nolak sih. Apalagi waktu dia sendiri yang bilang kalau masakan Bali itu memang pedes-pedes semua.
Singkat cerita saya pun duduk di bangku SMA, lagi-lagi dapat cerita soal makanan di Bali, katanya kalau pas berwisata ke sana suka susah makan, inilah, itulah. Ya fix. Sejak itu yang disimpan di memori saya: makanan Bali sama dengan pedas, susah cari makanan enak di Bali, dll.
Semua itu terpatahkan ketika saya pertama kali mencicipi Nasi Ayam khas Bali. Dunia langsung jungkir balik. Kok, seenak ini sih, masakan Bali itu. Iya, dan sejak Adik saya menetap di Bali, jadi sering bolak-balik ke Bali. Apalagi sekarang soal tiket pesawat nggak perlu pusing mikirnya. Banyak banget aplikasi yang bisa digunain buat bandingin harga tiket termurah.
Sampai di Bali, langsung tanya rekomendasi makanan enak khas sana sama Adik saya. Gara-gara itu juga, jadi sering banget banding-bandingin Nasi Ayam mana yang enak. Jalan-jalan buat icip-icip kuliner tradisional di sana langsung masuk daftar aktivitas yang harus dilakuin kalau pas di Bali.
Lima Kuliner Tradisional Bali Ini Wajib Kamu Coba.
So far, ini dia lima kuliner khas Bali versi saya yang wajib dicoba kalau berkunjung ke sana :
Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku Ubud.
Di urutan pertama, saya meletakkan Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku Ubud sebagai makanan wajib coba kalau ke Bali. Silakan kalau ada yang punya rekomendasi lain. But, so far ini Nasi Ayam favorit saya kalau pas ke Bali. Terbaik, pokoknya.
Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku ini isinya ayam suwir, ayam goreng kering, kacang goreng, urap sayur, telur pindang, sate lilit, ditambah sambal dan juga kulit ayam goreng yang crunchy. Yang khas itu, bumbu dari parutan kelapa dan aroma kencurnya. Duh, nggak mau kasih deskripsi panjang-panjang, ah. Takut tambah ngiler.
Kalau kalian mau mencicipi coba berkunjung ke Jl. Raya Kedewatan No. 18 Kedewatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Rumah makan yang interiornya berpadu dengan eskterior ala rumah kebun di Bali ini bukanya mulai dari jam 08:30 pagi hingga 07:00 malam. Ada cabang lainnya juga sih, yaitu di Jl. Tukad Badung No. 11, Renon, Denpasar.
Bubur Mengguh Khas Buleleng Bali.
Di urutan kedua, ada Bubur Mengguh khas Buleleng yang bisa membuat saya jatuh hati dengan kuliner Bali. Sayangnya, nggak bisa kasih rekomendasi kudu makan bubur ini dimana karena kebetulan pertama kalinya mencicipi bubur ini pas berkunjung ke Desa Tembok dan dimasakin sama warga setempat, alias Bu Ninik yang menjadi pemilik homestay tempat saya menginap.
Bubur ini, kalau mau bayangin kayak apa, mungkin hampir mirip Bubur Manado gitu. Nah, isian buburnya ada labu manis, ubi, sayuran, pipilan jagung, dan potongan ikan. Eh, potongan atau suwiran ya. Tapi yang saya coba beberapa waktu lalu itu potongan sih, soalnya gede-gede. Cita rasanya pedas bercampur gurih. Bikin nagih.
Mungkin karena dimasak dengan tungku dan kayu bakar maka rasanya bener-bener nggak bisa dilupakan sama lidah. Padahal, saya bukan penggemar bubur lho.
Laklak Apem Khas Bali.
Di urutan ketiga, diseling pakai camilan manis dulu ya. Laklak ini adalah kuliner khas Singaraja, Bali Utara. Tampilannya mirip apem, tapi teksturnya lebih kenyal. Adonannya terdiri dari sari daun suji atau daun pandan, dicampur tepung beras, dan gula. Di atas camilan yang kalau sudah matang berbentuk seperti serabi ini, kemudian dituangkan gula merah cair dan ditaburi parutan kelapa.
Pertama kali mencicipinya, lagi-lagi karena dibuatkan oleh Bu Ninik di Desa Tembok. Konon, camilan ini juga termasuk langka di Bali. Tapi kalau mau ngubek-ngubek Bali sih, bisa kok menemukan Laklak yang enak. Salah satunya di daerah Kerobokan, tepatnya di Jalan Raya Canggu. Nama warungnya Rama. Di sana Laklak masih dimasak dengan cara tradisional dengan wadah dari tanah liat.
Ikan Bakar Sambal Matah Khas Desa Tembok.
Ada beberapa kuliner yang sebenarnya bisa ditemukan di mana saja. Atau bisa dibilang bahannya sama saja di mana-mana. Contohnya adalah ikan bakar. Namun, ikan bakar yang saya ceritakan ini berbeda bukan karena bahan atau bumbunya yang hanya ada di Bali, melainkan karena proses memasak, juga suasana tempat di mana saya memakan inilah yang membuat rasa ikannya khas.
Ditangkap langsung oleh nelayan dari pantai yang ada di belakang Desa Tembok, kemudian dibakar dengan arang batok kelapa. Rasa ikan ini sudah gurih dari sananya. Penambahan sambal matah yang terdiri dari irisan cabai, bawang, dan kucuran sari jeruk nipis membuat kelezatan ikan ini semakin terasa di puncak lidah.
Nah, kalau sudah melibatkan soal suasana, ada baiknya segera cari tanggal baik buat piknik ke Bali. Biasanya, saya langsung buka aplikasi Pegipegi buat cari tiket pesawatnya. Sekarang udah ada versi barunya lho. Enaknya pakai aplikasi ini buat nyari tiket pesawat adalah karena bisa lihat langsung tiket mana yang murah setiap harinya. Jadi, langsung bisa ngitung budget juga.
Nih, kayak gini...enak kan kalau bisa bandingin harga dulu. Kita jadi bisa nentuin hari yang pas dengan budget yang sesuai kantong. |
Rujak Kuah Pindang.
Nah, ngomongin soal cari tiketnya udah, kan. Sekarang balik lagi ke urusan kulinernya, ya.
Di urutan kelima, saya paling tidak bisa melupakan rujak kuah pindang khas Bali ini. Saking nge-fansnya sampai kalau pulang dari Bali pasti membeli bumbu botolannya. Jadi, nanti saat di rumah bisa membuat sendiri buah potong yang kemudian dikucuri bumbu rujak khas Bali ini.
Apa sih, yang bikin beda? Rujak Kuah Pindang menggunakan air rebusan dari ikan pindang yang dicampur dengan gula merah serta terasi. Ikan yang biasa digunakan yaitu tuna atau lemuru atau sarden, ya pokoknya ikan-ikan enak gitulah hehehe. Penggunaan daun salam dan serai dalam perebusan kuah pindang,juga membuat kuahnya terasa semakin segar dan nggak amis.
Nah, itu tadi lima rekomendasi utama kuliner khas Bali yang wajib dicoba. Sebenarnya daftar yang dibuat bisa lebih panjang lagi. Masih ada Tipat Blayag, Serembotan, Nasi Campur, Bebek Betutu...tuh kan, jadi panjang. Nanti kalau kalian sudah berhasil dapet tiket peswat murah ke Bali, dam berhasil piknik jangan lupa ceritain ya, apa masakan khas Bali yang jadi favorit?
Aku sukaa Apemnyaaaa..
ReplyDeleteWaktu itu pernah dibeliin teman.
Hayu atuh kita kulineran barengan Niaa..
Hayuu Teh, main ke Semarang yuuk kita wiskulan di sini
DeleteKalau aku jelas pilih ikan bakar karena pakai sambal matah. Pedasnya nendang, harusm....Duh, laper. Yuk pergi pake pegipegi ya!
ReplyDelete