Jalanin Bareng (Hidup Kamu) Dengan Prucritical Benefit 88

Apa ketakutan terbesar dalam hidupmu? Takut sakit parah kemudian jadi nggak bisa mendampingi anak-anak sampai dewasa? Takut kehilangan pasangan hidup? Ketakutan-ketakutan itu, menurut saya wajar, sih. Karena kita punya rasa memiliki makanya muncul juga rasa takut kehilangan. Rasa takut tersebut bisa kok, diarahkan jadi sikap yang positif dan solutif. Salah satunya dengan bergaya hidup sehat dan jalanin bareng hidup kamu dengan Prucricital Benefit 88. Apa itu?

Jalanin bareng dan sehat bareng temen-temen Bloger dalam peluncuran Prucritical Benefit 88 (photo by : @nunoorange)

Sebentar, sebelum cerita tentang Prucritical Benefit 88 ini, saya mau sedikit bercerita tentang gimana caranya biar kita bisa seiya-sekata sama pasangan soal masalah menjaga kesehatan dan gaya hidup sehat.

Pernah nggak, kalian udah janji sama diri sendiri mau ngurangin makan karbo atau nggak makan malam kemudian rencana itu jadi berantakan karena pasangan minta dibuatkan mie instan malam-malam, terus kita ikutan makan. Atau malah ngajak kulineran tengah malam?

Kalau pernah  kayak gitu, berarti kita samaan. Kesel kan ya. Karena sebenernya di era digital ini ada satu aktivitas yang berperan bikin kita gampang kena penyakit degeneratif, yaitu mager alias males gerak. Udah mager tapi penginnya ngemil terus karena tergoda lihat postingan temen tentang makanan. Olahraganya kurang tapi makan makanan yang kurang sehatnya jalan terus.

Fenomena FOMO atau fear of missing out juga bikin kita sering nggak bisa melewatkan godaan yang tersamarkan dalam postingan seseorang tentang kafe atau resto baru. Yang tadinya berencana mau menurunkan berat badan karena sudah masuk kategori nggak sehat, bubar jalan karena ingin wisata kulineran.

Nah, biar bisa jalanin bareng komitmen untuk sehat, ada beberapa trik yang bisa diterapkan di rumah. Misalnya, aturan untuk makan malam sebelum jam tujuh, nanti yang melanggar bakal kena hukuman buat cuci piring. Atau cukup sebulan sekali jajan di kafenya, dan melakukan olahraga bareng tiap akhir pekan.

Selain itu, sejak dini kita juga harus mulai concern dengan kondisi kesehatan masing-masing. Sudah saatnya check-up kesehatan agar sejak awal tahu apakah tubuh dan organ-organ kita masih berfungsi dengan baik atau tidak.

Listening, Understanding, Delivering.

Berdasarkan World Health Organization (WHO), Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan menjadi penyebab 73% kematian di Indonesia.

Kemudian, Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan, juga menunjukkan kalau prevalensi berbagai PTM seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi mengalami kenaikan. Hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%, prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, penyakit ginjal kronis naik dari 2% menjadi 3,8%, dan prevalensi kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%.

Data itu cukup bikin deg-degan, lho. Pasalnya kalau nggak dari sekarang menjaga kesehatan dan gaya hidup, bisa jadi kita menjadi salah satu orang yang mengidap PTM tersebut. Kondisi penyakit kritis juga bisa berpengaruh pada produktivitas kerja. Apalagi ketika sakit akan ada biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Lalu solusinya apa?

Beberapa waktu lalu, saya sempat hadir di acara peluncuran Prucritical Benefit 88 di Semarang, tepatnya di Ballroom Rama Shinta Hotel Patrajasa. Di acara itu, saya jadi mengetahui beberapa hal, antara lain :

Ternyata, Prudential sudah beroperasi di seluruh dunia sejak 171 tahun yang lalu. Dengan jumlah nasabah sekitar 26 juta yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, perusahaan asuransi yang berpusat di Inggris ini sudah ada selama 24 tahun.

Slogan Prudential yang sudah dikenal sejak tahun 1995 adalah "Always Listening, Always Understanding." Slogan ini sudah dikenal di 14 negara Asia Pasifik. Namun, dengan pergerakan dunia digital yang sangat cepat, membuat Prudential memutuskan untuk membuat slogan baru yang lebih mengikuti perkembangan era digital, yaitu Listening, Understanding, Delivering.

Kemudian, Prudential juga melakukan 4 komitmen yang disebut We Do. Empat komitmen tersebut adalah We Do Health, Wealth, Tech, and Good.

Dalam 'We Do Health', Prudential ingin agar masyarakat Indonesia bisa hidup lebih lama (living longer) dan ketenangan dalam berpikir (peace of mind) dengan cara memiliki akses kesehatan yang lebih baik.

Dalam 'We Do Wealth'  jika nasabah terkena sakit, maka harus ada perencanaan keuangan yang baik, termasuk untuk biaya hidup, pendidikan, dan lain sebagainya.

Dalam 'We Do Tech', Prudential menangkap bahwa masyarakat menginginkan informasi dan akses yang lebih cepat dengan agen.

Kemudian yang terakhir, Dalam 'We Do Good', Prudential juga melakukan berbagai program CSR untuk masyarakat. Salah satunya adalah memberikan pelatihan edukasi keuangan.

Jalanin Bareng (Hidup Kamu) Dengan Prucritical Benefit 88

Klaim yang terjamin untuk jangka panjang, mudah dipahami, dan praktis menjadi keinginan nasabah saat ini saat memilih asuransi.

Menurut data WHO, 9 dari 10 orang meninggal dunia karena kondisi kritis. Data lainnya adalah 70% penyakit kanker ditemukan pada tahap akhir karena pasien menunda-nunda untuk memeriksakan kesehatan.

dr Elta Diah Sp.S (tengah) berbincang bersama Ibu Nini Sumonhadoyo dan Pak Himawan Purnama tentang Prucricital Benefit 88

Bapak Himawan Purnama, Product Development Prudential Indonesia, mengatakan seringkali bila ada anggota keluarga terkena penyakit kritis yang langsung dipikirkan adalah soal biaya pengobatannya. Banyak yang mengesampingkan bahwa bila si pasien tidak lagi mendapatkan penghasilan karena sakit, maka ranah kehidupan lainnya juga akan terganggu. Darimana biaya hidup serta biaya pendidikan untuk keluarga?

Prudential meluncurkan PRUCritical Benefit 88, istimewanya asuransi yang baru diluncurkan ini adalah Proteksi Terjamin dan Uang Pasti Kembali.

Apa saja poin-poin dalam 'Proteksi Terjamin' : 

1. Perlindungan komperhensif untuk meninggal atau 60 kondisi kritis tahap akhir, tanpa periode masa bertahan hidup. 
2. 10% uang pertanggungan (UP) untuk angioplasty tanpa mengurangi UP PRUCritical Benefit 88 dengan maksimal Rp200 juta. 
3. 200% pertambahan UP akan dibayarkan jika tertanggung meninggal karena kecelakaan sebelum usia 70 tahun. 
4. Perlindungan sampai usia 88 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, atau premi tunggal. 

Apa saja poin dalam 'Uang Pasti Kembali' :

1. 100% UP akan dibayarkan bila tertanggung utama masih hidup dan polis masih aktif sampai usia 88 tahun; atau 
2. Jaminan manfaat 100% pengembalian premi pada tahun polis ke-20. Jika nasabah memilih pengembalian premi, maka polis berakhir.

Nah, kalau sudah ada pengenalan produk asuransi seperti ini, jadi bertambah lagi satu pengetahuan yang bisa kita jadikan pedoman untuk membuat solusi kesehatan dan keberlanjutan hidup di masa depan. Selain tentunya mencegah itu lebih baik daripada mengobati, tidak ada salahnya berjaga-jaga membawa ban serep di mobil meski kita tidak berharap bakal kempes atau bocor di tengah jalan.