Kesehatan
Upgrade Ilmu Tentang Makan Sehat Bersama Dr. Tan Shot Yen
Postingan ini masih berkaitan dengan acara ultah AIMI Jateng yang ke-6. Dari acara itu, saya dapat oleh-oleh ilmu tentang hidup yang lebih sehat dengan makanan sehat sejak dini. Seminar tersebut mengusung dr. Tan Shot Yen sebagai narasumbernya.
Ada beberapa hal penting yang berhasil saya rangkum, salah satunya tentang menu makanan untuk orang dewasa. Poin pentingnya antara lain:
1. Cermati, apakah pola konsumsi kita cenderung pada konsumsi makanan budaya (nasi, pasta, produk kemasan, susu dan turunannya, trans fat, margarin, tepung2an, gula dan pemanis buatan)atau konsumsi makanan alamiah.
2. Kurangi, bahkan hilangkan kebiasaan konsumsi makanan budaya. Makan makanan yang minim proses pemasakannya.
3. Masukkan 3-5 porsi buah dan sayuran segar dalam konsumsi harian.
4. Kebutuhan protein orang dewasa juga sebesar telapak tangannya. Sumbernya bisa dari ayam, ikan, jamur, telur, kacang2an, dan tempe. Lebih baik proses memasaknya dikukus bukan digoreng.
5. Orang dewasa juga butuh lemak sehat. Asam lemak esensial bisa didapat dari minyak tumbuhan peras dingin (olive oil) kemiri, kacang, alpukat. Lemak menjadi tidak sehat bagi tubuh karena dikonsumsi bersama dengan gula (nasi juga penghasil gula). Coba googling tentang artikel yg ditulis dr. Tan tentang kolesterol dan gula, atau baca bukunya.
6. Karbohidrat dengan indek glikemiks tinggi dikonsumsi sesuai kebutuhan. Kalau kita karyawan yang duduk di balik meja, jangan makan seperti tukang bangunan. Sesuaikan dengan kebutuhan.
7. Mengubah pola makan sehat itu harus dipaksa, seperti halnya kita bekerja awalnya bukan karena keinginan tapi kebutuhan. Makan jangan karena ingin, tapi tanya juga apakah tubuh membutuhkannya atau tidak.
8. Tujuan makan sehat apa? Untuk yang usia produktif, agar bebas penuaan dini, untuk senior agar tetap produktif dan tidak jadi beban.
Sementara itu, untuk panduan menyusun Mpasi, ada beberapa poin penting, yaitu:
1. Kebutuhan protein harian anak itu sebesar telapak tangannya.
2. Berat badan yang cukup, rumusnya 2(n)+8, dengan n usia anak tsb.
3. Membiasakan anak untuk makan sealami mungkin, paling mendekati bentuk aslinya. Zat gizinya masih utuh, minim campur tangan manusia.
4. Menu makanan harus seimbang karbohidrat, protein, vitamin dan mineralnya. Untuk karbo, jangan terpaku pada nasi dan tepung-tepungan. Ajarkan makan ubi, singkong, ganyong.
5. Sumber zat besi bukan hanya Ati ayam, justru dr. Tan tidak menyarankan, karena Hati adalah organ penetral racun. Racun-racun yang termakan oleh ayam dinetralkan di hati. Sumber zat besi, ada brokoli, kecipir, daun ketela rambat.
6. Pagi hari berikan buah, selingi dengan jus buah. Ajari makan sayur.
7. Lemak sehat bukan hanya dari mentega apalagi minyak goreng. Alpukat sumber lemak sehat yang sangat baik. Olive oil sebaiknya tidak dipanaskan karena pembuatannya saja tidak melalui proses pemanasan. Kenapa kita justru memakainya untuk menumis?
8. Manage waktu belanja, mengolah, dan storage agar memudahkan. Menu makan mpasi anak tidak perlu dipisah dengan menu dewasa. Misal menu dewasa opor ayam, si kecil bisa kita kukuskan ayam, dst.
Itu tadi beberapa catatan penting yang saya dapatkan dari seminarnya, semoga bermanfaat.
Ada beberapa hal penting yang berhasil saya rangkum, salah satunya tentang menu makanan untuk orang dewasa. Poin pentingnya antara lain:
1. Cermati, apakah pola konsumsi kita cenderung pada konsumsi makanan budaya (nasi, pasta, produk kemasan, susu dan turunannya, trans fat, margarin, tepung2an, gula dan pemanis buatan)atau konsumsi makanan alamiah.
2. Kurangi, bahkan hilangkan kebiasaan konsumsi makanan budaya. Makan makanan yang minim proses pemasakannya.
3. Masukkan 3-5 porsi buah dan sayuran segar dalam konsumsi harian.
4. Kebutuhan protein orang dewasa juga sebesar telapak tangannya. Sumbernya bisa dari ayam, ikan, jamur, telur, kacang2an, dan tempe. Lebih baik proses memasaknya dikukus bukan digoreng.
5. Orang dewasa juga butuh lemak sehat. Asam lemak esensial bisa didapat dari minyak tumbuhan peras dingin (olive oil) kemiri, kacang, alpukat. Lemak menjadi tidak sehat bagi tubuh karena dikonsumsi bersama dengan gula (nasi juga penghasil gula). Coba googling tentang artikel yg ditulis dr. Tan tentang kolesterol dan gula, atau baca bukunya.
6. Karbohidrat dengan indek glikemiks tinggi dikonsumsi sesuai kebutuhan. Kalau kita karyawan yang duduk di balik meja, jangan makan seperti tukang bangunan. Sesuaikan dengan kebutuhan.
7. Mengubah pola makan sehat itu harus dipaksa, seperti halnya kita bekerja awalnya bukan karena keinginan tapi kebutuhan. Makan jangan karena ingin, tapi tanya juga apakah tubuh membutuhkannya atau tidak.
8. Tujuan makan sehat apa? Untuk yang usia produktif, agar bebas penuaan dini, untuk senior agar tetap produktif dan tidak jadi beban.
Sementara itu, untuk panduan menyusun Mpasi, ada beberapa poin penting, yaitu:
1. Kebutuhan protein harian anak itu sebesar telapak tangannya.
2. Berat badan yang cukup, rumusnya 2(n)+8, dengan n usia anak tsb.
3. Membiasakan anak untuk makan sealami mungkin, paling mendekati bentuk aslinya. Zat gizinya masih utuh, minim campur tangan manusia.
4. Menu makanan harus seimbang karbohidrat, protein, vitamin dan mineralnya. Untuk karbo, jangan terpaku pada nasi dan tepung-tepungan. Ajarkan makan ubi, singkong, ganyong.
5. Sumber zat besi bukan hanya Ati ayam, justru dr. Tan tidak menyarankan, karena Hati adalah organ penetral racun. Racun-racun yang termakan oleh ayam dinetralkan di hati. Sumber zat besi, ada brokoli, kecipir, daun ketela rambat.
6. Pagi hari berikan buah, selingi dengan jus buah. Ajari makan sayur.
7. Lemak sehat bukan hanya dari mentega apalagi minyak goreng. Alpukat sumber lemak sehat yang sangat baik. Olive oil sebaiknya tidak dipanaskan karena pembuatannya saja tidak melalui proses pemanasan. Kenapa kita justru memakainya untuk menumis?
8. Manage waktu belanja, mengolah, dan storage agar memudahkan. Menu makan mpasi anak tidak perlu dipisah dengan menu dewasa. Misal menu dewasa opor ayam, si kecil bisa kita kukuskan ayam, dst.
Itu tadi beberapa catatan penting yang saya dapatkan dari seminarnya, semoga bermanfaat.
No comments