Keseharian
Psikologi
What I Got From Hermann Rorschach
Konon, pria yang berjasa membuat test Rorschach ini mati muda. Ia meninggal saat usianya masih 37 tahun. Saya rasa, dia bahkan belum sempat menikmati hasil kerja kerasnya selama sepuluh tahun melakukan penelitian di rumah sakit tempatnya bekerja sebagai psikiater.
Untung saja ada beberapa pengikutnya yang mau melanjutkan dan menyempurnakan penelitiannya ini. Salah satunya adalah Bruno Klopfer. Ia telah membuat test bercak tinta ini sebagai salah satu test proyektif yang bisa digunakan secara luas.
Beberapa hari ini saya berusaha untuk mempelajari dengan lebih baik alat test ini, mulai dari administrasi hingga intrepretasinya. Sebenarnya, saat di S1 materi kuliah serta praktikum sudah dilakukan, tetapi terasa sekali bahwa apa yang saya lakukan dulu belumlah terinternalisasi dengan baik. Salah satu dosen kawakan di kampus menyadarkan saya betapa sebuah hasil test tidak boleh dimaknai seolah-olah sebagai primbon belaka. Ini sungguh menarik, karena saya kembali diajarkan untuk melihat ‘seseorang’secara utuh, bukan angka atau grafik yang mewakilinya.
Itu hal berharga pertama yang saya dapat dari Rorschach. Hal lain, berkaitan dengan sejarah hidup pencipta test ini. Menilik usianya yang cukup pendek dan sumbangannya yang cukup besar bagi dunia Psikologi, saya jadi berpikir satu hal :
Bisa saja di dalam hidup ini kita tidak sempat menikmati hasil kerja keras kita sendiri. Namun, sebuah usaha maupun karya, adalah sesuatu yang hidup. Ia akan menarik orang lain, bahkan mungkin semesta, untuk kembali menggenapkan dirinya.
Sungguh menyesal jika sepanjang hidup ini kita cuma berangan-angan untuk menghasilkan karya hanya karena perasaan takut tak diterima dan takut sia-sia.
Sungguh menyesal jika sepanjang hidup ini kita cuma berangan-angan untuk menghasilkan karya hanya karena perasaan takut tak diterima dan takut sia-sia.
Rorschach membuat saya dikuatkan kembali untuk percaya kalimat ini :
Teruslah menyirami benih. Semakin sering Anda mengingatkan diri sendiri mengenai apa yang Anda inginkan dalam hidup, semakin pasti Anda akan berupaya mewujudkannya.
Teruslah menyirami benih. Semakin sering Anda mengingatkan diri sendiri mengenai apa yang Anda inginkan dalam hidup, semakin pasti Anda akan berupaya mewujudkannya.
image : magister profesi psikologi unpad ang.9
No comments