Fiksi
(Draft) Sycamore
“Tanyakan Lady Ark, kapan pagi tiba. Bukan aku yang memegang kuncinya!”
Sudah biasa. Yang kulihat di sini hanya empat warna. Hitam, putih, abu-abu, dan merah, itu pun jika ada seseorang yang harus disingkirkan. Atau jika cherry blossom milik Lady Ark mekar. Jangan tanyakan aku kenapa warnanya merah bukan pink. Aku tak pernah keluar dari sini. Itu yang terlihat dari sini, jendela kecil berjeruji besi.
Aku tak tahu kenapa Lady Ark mengurungku. Sampai seseorang memasukkan makanan berwarna kelabu dengan nampan perak ke celah pintu. Bayangan wajahku terpantul di sana dan aku terperanjat.
Mungkinkah karena itu aku dikurung?
Sudah biasa. Yang kulihat di sini hanya empat warna. Hitam, putih, abu-abu, dan merah, itu pun jika ada seseorang yang harus disingkirkan. Atau jika cherry blossom milik Lady Ark mekar. Jangan tanyakan aku kenapa warnanya merah bukan pink. Aku tak pernah keluar dari sini. Itu yang terlihat dari sini, jendela kecil berjeruji besi.
Aku tak tahu kenapa Lady Ark mengurungku. Sampai seseorang memasukkan makanan berwarna kelabu dengan nampan perak ke celah pintu. Bayangan wajahku terpantul di sana dan aku terperanjat.
Mungkinkah karena itu aku dikurung?
(to be continued)
No comments